Kita hidup pastinya tidak terlepas dari yang namanya proses belajar. Kegiatan belajar tidak hanya dilakukan di dalam ruangan tertutup sebagaimana kelas pada umumnya, akan tetapi juga proses belajar di luar kelas. Baik secara formal maupun nonformal. Ujung dari pada proses belajar adalah mendapatkan ilmu. Dengan ilmu, maka derajat kita akan lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu. Lantas dengan cara apa kita dapat menuntut ilmu yang mampu mengangkat derajat kita?
Seorang ulama besar, Imam Syafi’i dalam syairnya telah menjelaskan, “Wahai saudaraku, ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara. Aku akan menyebutkan perinciannya: (yaitu) kecerdasan, kesungguhan, kesabaran, bekal yang cukup, bimbingan guru, dan waktu yang lama.”
1. Kecerdasan
Cerdas bukan berarti dalam hal akademis saja lho. Kecerdasan akademis hanyalah salah satu bentuk dari beberapa jenis kecerdasan. Setiap orang tentunya memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda. Namun dalam hal ini kadar kecerdasan bukanlah hal yang utama. Ulama membagi kecerdasan menjadi dua, yaitu: pertama, kecerdasan yang diberikan oleh Allah berupa kemudahan dalam memahami pelajaran dan sangat mudah dalam menghafal; kedua, kecerdasan yang diperoleh dengan berusaha keras dan giat belajar.
2. Kesungguhan
Perjalanan menuntut ilmu bukanlah suatu hal yang mudah. Banyak rintangan yang akan dihadapi seperti halnya malas. Tanpa kesungguhan, niscaya seorang pembelajar akan mudah putus di tengah jalan. Pastinya kita sudah tidak asing lagi kan dengan nasehat, “Man jadda wajada” yang artinya, siapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil.
3. Kesabaran
Kesabaran merupakan faktor pendukung terbesar dalam segala hal. Merasa lelah saat setiap hari harus belajar, berangkat pagi-pagi ke sekolah sampai sore, pulang sekolah lanjut bimbingan belajar, belum lagi masih ada tugas dari sekolah. Kita tidak bisa menikmati hasil dari menuntut ilmu itu secara langsung. Ibarat menanam pohon berbuah, harus dengan sabar merawat bertahun-tahun untuk merasakan buahnya.
4. Bekal yang Cukup
Ada pepatah Jawa mengatakan, “Jer basuki mawa bea” yang artinya, segala hal (kebahagiaan) membutuhkan biaya. Namun bukan biaya semata yang menjadi bekal utama dalam menuntut ilmu, bisa juga dengan sarana lain yang dapat mendekatkan kita dengan sumber ilmu. Orang-orang terdahulu sampai melakukan perjalanan jauh ke berbagai negara untuk mencari ilmu, tak jarang harus mengorbankan waktu, harta, bahkan terkadang nyawa.
5. Bimbingan Guru
Salah satu hal yang paling penting dalam menuntut ilmu adalah bimbingan dari guru. Perkara ini yang sering dilupakan oleh generasi jaman now. Mereka lebih akrab dengan sumber-sumber anonim seperti media sosial, atau mesin pencari. Sosok guru akan memberikan arahan dalam perjalanan mencari ilmu sehingga seorang pelajar tidak akan tersesat bahkan keliru dalam tujuan maupun pengetahuan.
6. Waktu yang Lama
Proses belajar bukanlah suatu perkara yang instan seperti mie. Inilah sebabnya kita dituntut untuk bersabar dalam mencari ilmu. Lama cepatnya belajar memang relatif, namun ia harus didapatkan melalui proses dengan jangka waktu tertentu, agar diperoleh kefahaman ilmu secara tuntas. Jaman sekarang banyak dijumpai orang yang berilmu, namun kurang bijak dalam bertindak.
Itulah keenam syarat yang setidaknya menjadi bekal bagi kita para pencari ilmu. Dan yang terpenting adalah kita senantiasa mengharapkan keberkahan dari setiap ilmu yang telah dapatkan. Pada akhirnya kita akan menjadi pribadi yang bijak dan memiliki derajat yang tinggi.
.
Ditulis oleh : Murdiyanto (Guru SMP Islam Watulimo)